BAB I
PENDAHULUAN
- Latar Belakang
Perawat peduli akan individu yang
sedang sakit dan berada dalam periode rentan. Untuk dapat melakukan pekerjaan
ini dengan benar, perawat perlu memahami struktur dan fungsitubuh dan mampu
menggunakan pengetahuan ini dalam memberikan perawatan kepada pasien. Setiap
organ tubuh berperan dalam mempertahankan kesehatan seluruh tubuh dan, jika
salah satu organ tidak sempurna, seluruh tubuh akan dipengaruhi. Struktur
setiap bagian menggambarkan fungsi dan fungsi menggambarkan struktur. Dengan
demikian, mempelajari tubuh manusia merupaka suatu proses pikir yang logis dan
sehat, bukan semata-mata proses mengingat.
Ada dua istilah umum yang akan
dibahas dalam makalah ini, yaitu anatomi dan fisiologi. Anatomi ialah ilmu
tentang struktur tubuh dan Fisiologi ialah ilmu tentang fungsi tubuh.
2. Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas,
maka penulis merumuskan anatomi fisiologi dari system musculoskeletal yang
terdiri dari rangka, otot dan sendi
3. Tujuan Makalah
Tujuan
penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas sebagai salah satu syarat
dalam mata kuliah KMB III. Disamping itu juga untuk mengetahui anatomi dan
fisiologi system muskuloskeletal.
BAB II
PEMBAHASAN
- Rangka (skeletal)
Bagian tubuh yang terdiri dari tulang, sendi, dan
tulang rawan (kartilago) sebagai tempat menempelnya otot dan memungkinkan tubuh
untuk mempertahankan sikap dan posisi
- Sistem rangka dan sendi
a. Alat
gerak tubuh manusia ⇒sistem
muskuloskeletal: pasif→rangka (skeletal); aktif→ otot (muscle)
b. Rangka-tulang:
jaringan ikat yang keras & kaku (jaringan penyokong); banyak mengandung
mineral, zat perekat dan zat kapur.
c. Tulang
rawan, tulang, dan sendi
- Fungsi sistem rangka
a.
Penyangga : berdirinya
tubuh, tempat melekatnya ligamen-ligamen, otot, jaringan lunak & organ
b.
Penyimpanan mineral
(kalsium & fosfat) dan lipid (yellow marrow)
c.
Produksi sel darah (red
marrow)
d.
Pelindung; membentuk
rongga melindungi organ yang halus & lunak
e.
Penggerak; dapat
mengubah arah & kekuatan otot rangka saat bergerak; adanya persendian.
- Bagian-bagian tulang
a.
Foramen (lubang pada tulang)
b.
Fosa (lekuk tulang)
c.
Prosesus (tonjolan tulang)
d.
Kondilus (taju bundar)
e.
Tuberkel (tojolan kecil)
f.
Tuberositas (tonjolan besar)
g.
Trokanter (tonjolan besar tulang paha)
h.
Krista (tepi tulang usus)
i.
Spina (tonjolan pada tulang usus)
j.
Kaput (kepal tulang)
- Tulang menurut bentuknya :
a. Ossa
longa (tulang panjang): tulang yang ukuran panjangnya terbesar, cth: oshumerus
b. Ossa
brevia (tulang pendek): tulang yang ketiga ukurannya kira-kira sama besar, cth:
ossacarpi
c. Ossa
plana (tulang gepeng /pipih): tulang yang ukuran lebarnya terbesar, cth:
osparietale
d. Ossa
irregular (tulangtakberaturan), cth: os sphenoidale
e. Ossapneumatica
(tulang berongga udara), cth: osmaxilla
- Susunan tulang
a.
Tulang kepala
b.
Kerangka dada 25 buah
c.
Tulang belakang dan pinggul 26 buah
d.
Tulang anggota gerak atas 64 buah
e.
Tulang anggota gerak bawah 62 buah
a. Tengkorak kepala
1)
Gubah tengkorak
a) Os frontal/ tulang dahi
b) Os parietal/ tulang ubun-ubun
c) Os oksipetal/ tulang belakang kepala
d) Os temporal/ tulang samping
tengkorak
2) Dasar tengkorak
a) Os sfenoidal/ tulang baji
b) Os etmoidal/ tulang tapis
c) Samping tengkorak
d) Spongeosa
e) Petrusum
3) Tengkorak wajah
a) Bagian hidung
i.
Os lakrimal/ tulang air mata
ii.
Os konka nasal/ tulang karang hidung
iii.
Os nasal/ tulang hidung
iv.
Septum nasal/ tulang sekat ronggo hidung
b) Bagian rahang
i.
Os maksilaris. Tulang rahang atas
ii.
Os mandibularis/ tulang rahang bawah
iii.
Os zigomatikum/ tulang pipi
iv.
Os palatum/ tulang langit-langit
v.
Palatum durum/ tulang keras
vi.
Palatum mole/ tulang lunak
vii.
Os hioid/ tulang lidah
b. Kerangka dada
1) Os sternum/ tulang dada
a) Manubrium sterni
b) Korpus streni
c) Prosesus xifoid
2) Os kosta/ tulang iga
a) Kosta vera/ tulang iga sejati
b) Kosta spuria/ tulang iga tidak
sejati
c) Kosta fluitante/iga melayang
c. Kerangka panggul
1) Os ileum/ tulang usus
a)
Fosa iliaka
b)
Spina iliaka
c)
Krista iliaka
2) Os pubis/ tulang kemaluan
a)
Simpisis pubis
b)
Tuberkel pubis
3) Os iskhi/ tulang duduk
a) Tuberositas
iskhiadikum
b) Foramen obturatum
c) Asetabulum
b) Foramen obturatum
c) Asetabulum
d. Kolumna vertebralis
1) Vertebra servikalis (7 ruas)
a) Ruas pertama =
tulang atlas
b) Ruas kedua = aksis (epistropeus)
c) Ruas ketujuh = vertebra prominans
b) Ruas kedua = aksis (epistropeus)
c) Ruas ketujuh = vertebra prominans
2) Vertebra torakalis (12 ruas)
a)
Badan ruas
b)
Lengkung ruas : pros. Spinosus
c)
Poros. Transversus
3) Vertebra lumbalis (5 ruas)
a) Ruas kelima = promontium
4) Vertebra sakralis (5 ruas)
a) Lubang kecil = foramen sakralis
5) Vertebra koksigitalis (4 ruas)
a)
Menjadi 1 buah tulang
b)
Persendian dengan tulang sacrum
- Anggota gerak atas
1) Skapula/ tulang selangka
a) Prosesus korakoid
b) Fosa supra skapula
c) Fosa infra skapula
d) Kavum glenoid
b) Fosa supra skapula
c) Fosa infra skapula
d) Kavum glenoid
2) Klavikula/ tulang belikat
a) Akromion
b) Ekstrimitas sternalis
c) Ekstrimitas akrominalis
b) Ekstrimitas sternalis
c) Ekstrimitas akrominalis
3) Humerus/ tulang lengan
a) Kaput humeri/kepala sendi
b) Kolumna humeri/lekukan pada tulang
c) Tuberkel mayor dan minor
d) Fosa olekrani/lekukan belakang
e) Fosa koronoid/lekukan depan
f) Kapitulum
g) Epikondilus lateralis
b) Kolumna humeri/lekukan pada tulang
c) Tuberkel mayor dan minor
d) Fosa olekrani/lekukan belakang
e) Fosa koronoid/lekukan depan
f) Kapitulum
g) Epikondilus lateralis
4) Ulna/ tulang hasta
a) Prosesus olekrani
b) Prosesus stiloid
5) Radius/ tulang pengumpil
a) Kaput radialis
b) Tuberositas radialis
6) Karpal/ pergelangan tangan
a) Baris pertama/bagian proksimal
i. Navikular/ tulang
bentuk kapal
ii. Lunatum/bulan sabit
ii. Lunatum/bulan sabit
iii. Troquetrum/segitiga
iv. Fisiformis/bentuk kacang
iv. Fisiformis/bentuk kacang
b) Baris kedua/bagian distal
i. Multingulum
mayus/segi banyak
ii. Multingulum minus/segi sedikit
iii. Kapitatum/tulang berkepala
iv. Hamatum/ tulang berkait.
ii. Multingulum minus/segi sedikit
iii. Kapitatum/tulang berkepala
iv. Hamatum/ tulang berkait.
7) Metakarpal/ tulang telapak tangan
a)
5 ruas tulang
b)
Bersendi dengan jari tangan
8) Falangus/ tulang jari tangan
a) 14 ruas tulang di bentuk dalam 5 baris tulang
b)
Membentuk persendian dengan tulang tangan dan sendi masing-masing jari
- Anggota gerak bawah
1) Femoralis/ tulang paha
a) Kaput femoris
b) Kolumna femoris
c) Trokanter mayor
d) Trokanter minor
e) Kondilus medialis
f) Kondilus lateralis
b) Kolumna femoris
c) Trokanter mayor
d) Trokanter minor
e) Kondilus medialis
f) Kondilus lateralis
2) Patela/tempurung lutut
3) Tibia/ tulang kering
a) Prosesus interkondiloid
b) Fosa interkondiloid
c) Maleolus medialis
d) Tuberositas tibia fibula/ tulang betis
e) Maleolus lateralis
f) Prosesus stiloid
b) Fosa interkondiloid
c) Maleolus medialis
d) Tuberositas tibia fibula/ tulang betis
e) Maleolus lateralis
f) Prosesus stiloid
4) Tarsalia/pergelangan kaki
- Tulang rawan
a. Berkembang
dari mesenkim membentuk sel yang disebut kondrosit
b. Kondrosit
menempati rongga kecil (lakuna) didalam matriks dengan substansi dasar seperti
gel (berupa proteoglikans) yang basofilik.
c. Kalsifikasi
menyebabkan tulang rawan tumbuh menjadi tulang (keras).
a. Berdasarkan jenis & jumlah serat didalam
matriks, ada 3 macam tulang rawan:
1) Tulang
rawan hialin: matriks mengandung seran kolagen; jenis yang paling banyak
dijumpai
2) Tulang
rawan elastin: serupa dengan tulang rawan hialin tetapi lebih banyak serat
elastin yang mengumpul pada dinding lacuna yang mengelilingi kondrosit
3) Fibrokartilago:
tidak pernah berdiri sendiri tetapi secara berangsur menyatu dengan tulang
rawan hialin atau jaringan ikat fibrosa yang berdekatan.
b. Pertumbuhan
tulang rawan
Ada 2 cara:
1) Appositional
growth; tumbuh dari luar → sel pembentuk kartilago di dalam perikondrium
menyekresi matriks baru kepermukaan luar kartilago yang sudah ada
2) Interstisial
growth; tumbuh dari dalam → kondrosit yang berikatan dengan lacuna di dalam
kartilago membelah & menyekresi matriks baru & memperluas kartilago
dari dalam. Pertumbuhan tulang rawan berakhir selama periode dewasa
- Otot (muscle)
Merupakan
jaringan tubuh yang berfungsi mengubah energi kimia menjadi kerja mekanik
sebagai respons tubuh terhadap perubahan lingkungan.
Otot
membentuk 43%
berat badan; > 1/3 - nya merupakan protein tubuh & ½ - nya tempat terjadinya aktivitas metabolic
saat tubuh istirahat.
Proses vital di dalam tubuh (spt. Kontraksi jantung,
kontriksi pembuluh darah, bernapas, peristaltic usus) terjadi karena adanya
aktivitas otot.
- Fungsi sistem otot rangka
a. Menghasilkan
gerakan rangka.
b. Mempertahankan
sikap & posisi tubuh.
c. Menyokong
jaringan lunak.
d. Menunjukkan
pintu masuk & keluar saluran dalam system tubuh.
e. Mempertahankan
suhu tubuh; kontraksi otot :energi → panas
- Tiga tipe jaringan otot
a.
Otot polos
Memilikis satu inti yang berada di tengah,di
persarafi oleh saraf otonom (involunter), serat otot polos (tidak berserat),
terdapat di organ dalam tubuh(viseral), sumber ca2+ dari ces, sumber
energy terutama dari metabolism aerobik, awal kontraksi lambat, kadang
mengalami tetani,tahan terhadap kelelahan
b. Otot
rangka
Memiliki banyak inti, dipersarafi oleh saraf motorik
somatic (volunter), melekat pada tulang, sumber ca2+ dari reticulum
sarkoplasma (rs), sumber energy dari metabolism aerobic & anaerobik, awal
kontraksi cepat, mengalami tetani, & cepat lelah
c. Otot
jantung
Memiliki satu inti yang berada di tengah, di
persarafi oleh saraf otonom (involunter), serat otot berserat, hanya ada di
jantung, sumberca2+ dari ces & rs, sumber energy dari metabolism
aerobik, awal kontraksi lambat, tidak mengalami tetani & tahan terhadap
kelelahan.
- Struktur otot rangka
a. Tendon
Hampir semua otot rangka menempel pada tulang.
Tendon: jaringan ikat fibrosa (tidak elastis) yang tebal dan berwarna putih
yang menghubungkan otot rangka dengan tulang.
b. Fascia
1) Otot
rangka merupakan kumpulan fasciculus (berkas sel otot berbentuk silindris yang
diikat oleh jaringan ikat).
2) Seluruh
serat otot dihimpun menjadi satu oleh jaringan ikat yang disebut epimysium
(fascia).
3)
Setiap fasciculus
dipisahkan olehjar ikat perimysium
4)
Di dalam fascicle,
endomysium mengelilingi satu berkas sel otot.
5) Diantara
endomysium & berkas serat otot tersebar sel satelit yang berfungsi dalam
perbaikan jaringan otot yang rusak.
Sel
otot → serat otot (endomysium) → fascicle → fasciculus (perimysium) → fascia
(epimysium) → otot rangka (organ)
c. Sarcolemma
(membrane sel / serat otot) & sarcoplasma
1) Unit
structural jaringan otot ialah serat otot (diameter 0,01 - 0,1 mm; panjang1-40
mm).
2) Besar
dan jumlah jaringan, terutama jaringan elastik, akan meningkat sejalan dengan
penambahan usia.
3) Setiap
satu serat otot dilapisi oleh jaringan elastic tipis yang disebut sarcolemma.
4) Protoplasma
serat otot yang berisi materi semi cair disebut sarkoplasma.
5) Di
dalam matriks serat otot terbenam unit fungsional otot
6) Berdiameter
0,001 mm yang disebut miofibril.
d. Miofibril
(diameter 1-2µm)
1) Dibawah
mikroskop, myofibril akan tampak seperti pita gelap& terang yang
bersilangan.
2) Pita
gelap(thick filament) dibentuk oleh miosin
3) Pita
terang (thin filament) dibentuk oleh aktin, troponin & tropomiosin)
e. Sarkomer
1) Satu
sarkomer terdiri dari :
a) Filamen
tebal,
b) Filamen
tipis,
c) Protein
yang menstabilkan posisi filament tebal & tipis
d) Protein
yang mengatur interaksi antara filamen tebal & tipis.
2) Pita
gelap (pita/ bands a∼anisotropic);
pita terang (pita/bands i ∼isotropic)
3) Filamen
tebal terdapat di tengah sarkomer pita a, terdiri dari 3 bagian:
a) Garis
m; zona h; dan zona overlap
4) Filamen
tebal terdapat pada pita i
5) Garisz
merupakan batas antara 2 sarkomer yang berdekatan & mengandung protein
connectins yang menghubungkan filament tiois pada sarkomer yang berdekatan.
f. Retikulum
sarkoplasma
1) Jejaring
kantung dan tubulus yang terorganisir pada jaringan otot
2) ≈
reticulum endoplasma disellain.
3) Terdiri
dari tubulus-tubulus yang sejajar dengan miofibril, yang pada garis z dan zona
h bergabung membentuk kantung (lateral sac) yang dekat dengan system tubulus
transversal (tubulust).
4) Tempat
penyimpan anion ca2+.
5) Tubulust
→ saluran untuk berpindahnya cairan yang mengandung ion.
6) Tubulust
dan reticulum sarkoplasma berperan dalam metabolisme, eksitasi, dan kontraksi
otot.
g. Motor
end plates
Merupakan tempati nervasi ujung-ujung saraf pada
otot.
- Komposisi otot rangka
a. Otot
merah & putih
Otot merah → banyak mengandung pigmen pernapasan
yaitu mioglobin, yang berfungsi membawa oksigen dari kapiler darah (ekstrasel)
ke mitokondria (intrasel)⇒
kapasitas metabolism oksidatif yang
lebih tinggi dengan aktivitas siklus krebs dan enzim transport electron yang
kuat. Ototputih → karena kurang mioglobin ⇒
kapasitas glikolisis anaerobic yang tinggi dengan aktivitas enzim glikolisis
dan fosforilase yang kuat.
b. Ekstraktif
Yaitu zat non-protein yang larut dalam air meliputi
kreatinin, kreatinin fosfat, adp, asam amino, asam laktat, dll. Zat yang
memiliki struktur grup fosfat merupakan zat yang ‘kaya energi’.
c. Protein
Komponen enzim otot yang mengkatalisis berbagai
tahapan pada proses glikolisis merupakan protein sarkoplasmik. Protein lain
yang membentuk struktur otot ialah miosin, aktin, troponin, dan tropomiosin.
- Sendi
§ Persambungan/
artikulasio: pertemuan antara dua atau lebih dari tulang rangka.
§ Artrologi:
ilmu yang mempelajari persendian.
Beberapa komponen penunjang sendi:
§ Kapsula
sendi
adalah lapisan berserabut yang melapisi sendi. Di bagian dalamnya terdapat
rongga.
§ Ligamen (ligamentum) adalah jaringan
pengikat
yang mengikat luar ujung tulang yang saling membentuk persendian. Ligamentum
juga berfungsi mencegah dislokasi.
§ Tulang
rawan hialin
(kartilago hialin) adalah jaringan tulang rawan yang menutupi kedua ujung
tulang. Berguna untuk menjaga benturan.
§ Cairan sinovial adalah cairan pelumas pada kapsula
sendi.
§ Bursae adalah
kantong kecil dari jaringan ikat. Dibatasi oleh membran sinovial dan mengandung
cairan sinovial. Bursae merupakan bantalan diantara bagian-bagian yang bergerak
seperti pada olekranon bursae terletak antara prosesus olekranon dan kulit.
- Tiga jenis sendi berdasarkan strukturnya :
a. Fibrosa:
hubungan antar sendi oleh jaringan fibrosa
b. Kartilago
/tulang rawan: ruang antar sendinya berikatan dengan tulang rawan.
c. Sinovial
/synovial joint: ada ruang sendi dan ligament untuk mempertahankan persendian.
- Sendi berdasarkan jenis persambungannya :
a. Sinartrosis
Sendi yang terdapat kesinambungan karena diantara
kedua ujung tulang yang bersendi terdapat suatu jaringan
b. Diartrosis
Sendi terdapat ketidak-sinambungan karena di antara
tulang yang bersendi terdapat rongga (cavum articulare)
a. Sinartrosis
1) Syndesmosis:
jaringan penghubungnya merupakan jaringan ikat.
a) Sutura:
tepi-tepi tulang dihubungkan oleh jaringan ikat yang tipis. Cth: diantara
tulang-tulang tengkorak.
b) Schindylesis:
lempeng pada tulang yang satu terjepit di dalam celah pada tulang lain. Cth
antara rostrum sphenoid & vomer.
c) Ghomphosis:
tulang yg pertama berbentuk kerucut masuk kedalam lekuk yang sesuai dengan
bentuk itu pada tulang lain.cth: antara gigi dengan rahang.
d) Syndesmosis
elastica: jaringan ikat penghubungnya merupakan jaringan ikat elastin. Cth:
diantaraarc. Vertebra oleh lig.flavum
e) Syndesmosis
fibrosa: jaringan ikat penghubungnya merupakan serat kolagen. Cth: antaraulna
& radius oleh membrane inteross aantebrachii
2) Synchondrosis:
jaringan penghubungnya jaringan tulang rawan. Cth:antara epifisis &
diafisis sebelum penulangan selesai, antara kedua ossa pubica.
3) Synostosis:
jaringan penghubungnya jaringan tulang. Cth: antara epifisis & diafisis
setelah penulangan selesai, antara osilium, ospubis, danos ischium
b. Diartrosis
Pada diartrosis terdapat bagian-bagian sebagai
berikut:
1) Ujung-ujung
tulang yang bersendi: kepala sendi (caput articulare) &lekuk sendi (cavitas
glenoidalis)
2) Simpai
sendi(capsula articularis): stratum fibrosum (bgn luar) & stratum synoviale
(bagian dalam)
3) Rongga
sendi (cavum articulare) berisi cairan synovial
4) Alat-alat
khusus:
a) Tendon:
membatasi gerak sendi & sebagai penyokong mekanik
b) Kartilago&
bantalan lemak (fat pads): discus & meniscus articulares sebagai alat
menerima tumbukan, penyangga, & untuk mengurangi diskongruen
c) Kandung
sega(bursae mucosae) untuk memudahkan gerakan sendi
d) Ligament
(accessories, extracapsular, & intracapsular ligaments)
Diartrosis berdasarkan kemungkinan gerak :
1) Sendi
kejur (amphiartrosis): kemampuan gerak sangat sedikit symphysis; dihubungkan
oleh fibro kartilago. Cth: intervertebral disc, pubic symphysis
2) Articulationes:
kemampuan gerak luas
a. Sendi
sumbu 1
a) Sendi
engsel / hinge joint (ginglymus): sumbu gerak tegak lurus pada arah panjang
tulang. Cth: art.interphalangeae, humero-ulnaris
b) Sendi
kisar/ pivot joint (art trochoidea): sumbu gerak kira-kira sesuai dengan arah
panjang tulang. Cth: art.radioulnaris,atlantodentalis
b. Sendi sumbu 2: kedua sumbu gerak berpotongan
tegak lurus
a) Sendi
telur/ellipsoidal joint (art. Ellipsoidea): kepala sendi cekung berbentuk
ellipsoid dengan sumbu panjang & sumbu pendek. Cth: art.radiocarpae
b) Sendi
pelana/saddle joint (art.sellaris): permukaan sendi berbentuk pelana; arah
sumbu yang 1 permukaannya cembung &arah sumbu yang lain cembung. Cth:
art.carpo-metacarpea
c. Sendi
sumbu3 (arthroida): kemampuan gerak paling luas; kepala sendi berbentuk bola
a) Sendi
peluru/ ball & socket joint (art. Globoidea): lekuk sendi mencakup kurang
dari setengah kepala sendi. Cth: art.humeri
b) Sendi
buah pala (enarthrosis spheroidea): lekuk sendi mencakup lebih dari setengah
kepala sendi. Cth: art coxae
- Penstabil sendi
a. Jaringan
kolagen kapsula sendi & ligamen.
b. Bentukpermukaansendi
→menentukan gerakan spesifik sendi
c. Adanya
tulang lain, otot rangka, & bantalan lemak pada sendi
d. Tegangan
pada tendon yang menempel pada tulang yang bersendi
- Gerakan sendi
a. Gerakan
lurus (linear motion) - gliding
b. Gerakan
sudut (angular motion)
1) Fleksi-ekstensi-hiperekstensi
2) Abduksi-adduksi
3) Sirkumduksi
c. Gerakan
putar (rotation)
1) Rotasi
kanan-kiri
2) Rotasi
medial-lateral
3) Pronasi-supinasi
d. Gerakan
khusus
1) Inversi-eversi
2) Dorsofleksi-plantar
fleksi
3) Opposisi
4) Protraksi-retraksi
5) Elevasi-depresi
6) Fleksilateral
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Dalam proses penyusunan makalah ini penulis dapat
menyimpulkan bahwa ada beberapa jenis pemeriksaan diagnostik yang dapat
dilakukan pada sistem muskuloskeletal dan masing-masing dapat membantu dalam
menentukan suatu penyakit yang mungkin menyerang system musculoskeletal
seseorang
2. Kritik dan Saran
Setelah membahas dan mempelajari tentang anatomi dan
fisiologi system musculoskeletal ini, harusnya pemahaman kita terhadap
penatalaksanaan perawatan pasien dan rencana asuhan keperawatan dengan pasien
gangguan system musculoskeletal akan menjadi lebih baik.
Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini jauh
dari sempurna, penulis berharap pembaca dapat memberikan kritik dan saran yang
membangun terhadap makalah ini, agar penulisan makalah yang akan datang dapat
lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
C.Pearce, Evelyn. Anatomi dan Fisiologi. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama,
1992.
Gibson, John. Anatomi dan Fisiologi Modern untuk Perawat.
Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran
EGC, 200
Tidak ada komentar:
Posting Komentar